Tentang Matematika
0
Apa itu sebenarnya matematika?
Kata "matematika" berasal dari kata
μάθημα(máthema) dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai "sains, ilmu
pengetahuan, atau belajar", juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan
sebagai "suka belajar". Nah, jika menilik artinya secara harafiah,
sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak suka atau takut dengan
matematika. Karena kalau kita tidak suka matematika itu berarti kita tidak suka
belajar! Kalau kita selama ini masih menganggap matematika itu sulit, mungkin
sebenarnya kita belum mengenal apa itu matematika.
Untuk mengenal matematika lebih dekat, lebih
dulu kita mesti mengetahui ciri-ciri atau mengenali sifat-sifatnya. Matematika
itu memiliki beberapa ciri-ciri penting. Pertama, memiliki obyek yang abstrak.
Berbeda dengan ilmu pengetahuan lain, matematika merupakan cabang ilmu yang
spesifik. Matematika tidak mempelajari obyek-obyek yang secara langsung dapat
ditangkap oleh indera manusia. Substansi matematika adalah benda-benda pikir
yang bersifat abstrak. Walaupun pada awalnya matematika lahir dari hasil
pengamatan empiris terhadap benda-benda konkret (geometri), namun dalam
perkembangannya matematika lebih memasuki dunianya yang abstrak. Obyek
matematika adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip yang kesemuannya itu
berperan dalam membentuk proses berpikir matematis, dengan salah satu cirinya
adalah adanya alur penalaran yang logis.
Dan ciri yang kedua, memiliki pola pikir
deduktif dan konsisten. Matematika dikembangkan melalui deduksi dari
seperangkat anggapan-anggapan yang tidak dipersoalkan lagi nilai kebenarannya
dan dianggap saja benar. Dalam matematika, anggapan-anggapan yang dianggap
benar itu dikenal dengan sebutan aksioma. Sekumpulan aksioma ini dapat
digunakan untuk menyimpulkan kebenaran suatu pernyataan lain, dan pernyataan
ini disebut teorema. Dari aksioma dan teorema atau dari teorema dan teorema
kemudian dapat diturunkan teorema lain. Akhirnya matematika merupakan kumpulan
butir-butir pengetahuan benar yang hanya terdiri atas dua jenis kebenaran,
yaitu aksioma dan teorema. Selebihnya, kalaulah ada pengetahuan yang tampaknya
benar, namun belum dapat dibuktikan, maka butir pengetahuan itu belum dianggap
kebenaran dan hanya berupa suatu "takhayul" yang masih perlu
dibuktikan. (Andi Hakim Nasution, 2001). Dengan kata lain, kebenaran
konsistensi matematika adalah kebenaran dari suatu pernyataan tertentu yang
didasarkan pada kebenaran-kebenaran pernyataan terdahulu yang telah diterima
sebelumnya. Sehingga satu sama lain tidak mengalami pertentangan.
Disiplin utama dalam matematika awalnya
didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam perdagangan, pengukuran tanah dan
memprediksi peristiwa dalam astronomi. Ketiga kebutuhan ini secara umum
berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang matematika, yaitu studi tentang
struktur, ruang dan perubahan.
Studi tentang struktur dimulai dengan bilangan,
seperti tentang bilangan asli dan bilangan bulat serta operasi arimetikanya,
yang semuanya itu dijabarkan dalam aljabar dasar. Sedangkan teori bilangan,
aljabar linier, aljabar abstrak, struktur aljabar merupakan bagian lanjut dari
studi tentang struktur ini, yang akan dijumpai ketika seseorang studi lebih
mendalam tentang matematika di perguruan tinggi.
Untuk menjelaskan dan menyelidiki dasar
matematika, dikembangkan bidang teori pasti, logika matematika dan teori model.
Saat pertama kali komputer disusun, beberapa konsep teori yang penting dibentuk
oleh matematikawan dan telah memicu munculnya bidang teori komputabilitas,
teori kompleksitas komputasional, teori informasi dan teori informasi
algoritma. Nama umum untuk bidang-bidang penggunaan matematika dalam ilmu
komputer ini adalah matematika diskret. Bidang-bidang penting dalam matematika
terapan antara lain adalah statistik, yang menggunakan teori probabilitas
sebagai alat untuk memberikan deskripsi, analisis dan perkiraan fenomena dan
digunakan dalam hampir seluruh ilmu pengetahuan.
Untuk apa belajar matematika di sekolah?
Mungkin bagi kita cabang-cabang matematika yang
disebutkan di atas masih terasa begitu asing. Soalnya itu memang merupakan
bagian-bagian matematika yang tergolong tingkat tinggi dan hanya dipelajari
ketika seseorang studi di jurusan matematika di perguruan tinggi. Tapi sekedar
untuk memberi gambaran tentang lingkup matematika kiranya tidak ada salahnya.
Kita menjadi lebih tahu, kalau sebenarnya matematika yang dipelajari di sekolah
baik sekolah dasar maupun sekolah menengah boleh dikata belum seberapa, masih
tergolong matematika yang levelnya rendah, seperti aljabar, trigonometri,
aritmatika.
Secara umum tujuan diberikannya matematika di
sekolah adalah untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi
perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang,
melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, dan
kritis. Serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola
pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai
ilmu pengetahuan. Tujuan pendidikan matematika di sekolah lebih ditekankan pada
penataan nalar, dasar dan pembentukan sikap, serta ketrampilan dalam penerapan
matematika.
0 komentar: