Belajar Matematika dengan Permainan
0
Apakah Anda sedang mencari cara mengajar konsep matematika yang
menyenangkan (fun) dan menarik untuk anak-anak? Untuk meningkatkan motivasi
belajar anak-anak dengan cara yang menyenangkan, Anda dapat mempraktekkan
permainan-permainan matematika berikut ini:
Pencarian sesuatu dengan buku
Ini adalah permainan
yang mengajarkan perhitungan dan urutan nomor (pertama, kedua, ketiga, …). Hal
pertama yang dilakukan adalah berikan sebuah buku untuk masing-masing anak.
Akan lebih baik lagi dan akan menghemat waktu apabila semua anak menggunakan
buku dengan judul dan edisi yang sama, namun ini tidak menjadi keharusan. Idenya
adalah anak-anak membacakan jawaban berupa sebuah kalimat atau dua kalimat atas
pertanyaan yang diajukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan. Yang
pertama bisa membacakan jawaban adalah pemenangnya.
Contoh pertanyaan
”Temukan huruf ke-5 dari paragraf ke-3 pada halaman ke-11 setelah halaman
101?”. Anak-anak kemudian akan mencari huruf ini dan menulisnya. Anda bisa juga
memberikan soal matematika, seperti ”Cari halaman yang dua puluh satu kurangnya
dari delapan puluh empat dan temukan kata ke-7 dalam paragraf kedua dari akhir
halaman?” Tingkatkan kerumitannya untuk anak-anak yang lebih tua dan permudah untuk
anak-anak yang lebih muda.
Bentuk-bentuk gambar
Permainan-permainan
matematika untuk anak-anak, khususnya untuk anak yang lebih muda, bisa didapat
dari gambar-gambar di buku atau buku mewarnai. Permainan ini menggunakan sebuah
gambar yang mempunyai bentuk-bentuk yang jelas di dalamnya, misalnya balon
untuk lingkaran, pintu untuk segi empat, dll, kemudian lihatlah siapa yang bisa
menemukan bentuk tersembunyi yang paling banyak. Untuk anak yang lebih tua Anda
dapat menambahkan bentuk-bentuk yang lainnya seperti segi delapan (octagons),
silinder, dan kerucut.
Mencari arah
Ini adalah permainan
matematika untuk grup yang lebih besar. Ide pokoknya adalah untuk menunjukkan
bahwa permainan matematika untuk anak-anak tidak harus dilakukan dengan duduk
manis di meja dengan pensil di tangan. Permainan ini dilakukan di luar ruangan
dan menggunakan sebuah keset kaki, di halaman luar dan masing-masing anak
berpasang-pasangan. Salah satu anak dari setiap grup menggunakan penutup mata,
sedangkan yang lainnya akan memberikan petunjuk arah untuk pasangannya.
Caranya adalah untuk
anak-anak yang memakai penutup mata agar mengikuti petunjuk-petunjuk sehingga
dia sampai ke tujuan akhir pada keset kaki yang disediakan. Triknya adalah anak
yang memberi petunjuk hanya boleh memberi petunjuk-petunjuk angka dan hanya
boleh menggunakan angka-angka seperti berapa langkah kaki, dan kata-kata maju,
mundur, ke kanan, atau ke kiri. Anda dapat memberi rintangan-rintangan seperti
bola pantai sehingga mereka harus melakukan manuver untuk sampai ke tujuan
akhir keset kaki. Anak-anak yang memberi petunjuk harus tetap di tempatnya pada
saat memberikan petunjuk. Pastikan permainan ini diawasi oleh orang dewasa yang
dapat memastikan bahwa anak-anak tidak bertabrakan satu sama lainnya dan
terjatuh.
Permainan papan
Permainan papan
memberikan banyak pilihan kreativitas dan cara-cara menarik untuk mengajari
konsep-konsep matematika kepada anak-anak. Ada banyak permainan matematika
dalam bentuk permainan papan, antara lain Yahtzee dan Rummikub. Ada banyak juga
permainan papan untuk anak-anak yang bisa diubah menjadi sarana melatih
kemampuan matematika. Salah satu contoh adalah bermain Scrabble dan berikan
tiga kali lipat point untuk setiap istilah matematika yang diucapkan.
Mencari pasangan kartu matematika
Caranya adalah Anda
menulis sebuah soal matematika pada sebuah kartu indeks, menggunakan
pertambahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Kemudian Anda membuat soal
matematika lainnya pada kartu indeks berikutnya, yang mana soal tersebut
berbeda namun memiliki jawaban yang sama dengan soal sebelumnya. Setelah Anda
membuat sekitar dua belas sampai dua puluh kartu, kemudian kartu-kartu ini
diletakkan terbalik. Pada saat seorang anak membuka dua kartu dengan jawaban
yang sama mereka kemudian menyimpannya. Anak yang paling banyak mendapatkan
kartu-kartu tersebut pada akhir permainan adalah pemenangnya.
Dengan permainan-permainan tersebut di
atas, belajar matematika jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan dan
menantang, dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau tugas.
0 komentar: